Lapangan terbang (dan juga terminal) selalu undang rasa hiba. mata kosong melihat ke luar jendela kaca yang besar. seakan jendela itu merupakan batas sempadan realiti dan fantasi. dan kau lihat satu-persatu kapal berlepas pergi. yang di darat melambai-lambai. yang di udara berangkat sepi. ada yang menunggu kapal mendarat, dengan muka senang menanti kepulangan. sedang kita tak tahu, bukan semua yang pergi akan pulang...
Tulisan Ramadan #25 : Menjadi Asing
1 week ago