Bangsal Usang dan Pohon Sena

By Ainum Lathifah - April 11, 2012

(halaman rumah)


Bangsal itu, usangnya melampau. Mungkin.
Anai-anai bekerja keras mencorakkan dinding papan.
Corak berupa sarang yang gambarnya hanya bisa dibaca Tuhan.

Kagum aku sama mereka.
Betapa 'berseninya' makhluk yang badannya lebih halus dari kuku kelingkingku.
Aku, yang punya tangan yang sempurna ini pun belum tentu,
bisa menghasilkan karya seperti itu.


Pohon sena itu, indahnya melampau. Mungkin.
Bunga-bunga kuning yang halus keluar dalam satu kehadiran.
Tidak ia tumbuh sendirian,
kerana dia tahu nanti dia akan jadi perhatian.
Berbunga dan gugurnya hanya bila saatnya tiba,
bukan keluar secara suka-suka.
patuh pada Tuhan, itu yang utama.

Aku kagum. Kagum sekali kerana,
Aku bayangkan akhawat itu juga seperti bunga.
Ya, bunga. Lebih tepat lagi, bunga sena.
Kerana keluarnya secara berjemaah dan berteman,
bukan keluar sendirian sehingga dirinya jadi perhatian orang.
Dia juga keluar hanya jika ada pentingnya urusan.
Bukan keluar untuk suka-suka dan bersenang-lenang.
dan yang paling penting, dia patuh kepada Tuhan.
bukannya menjadi hamba kepada pandangan orang.


Bangsal usang. Pohon sena cantik.
Menghasilkan satu pemandangan yang sangat indah.

Seusang manapun bangsal itu,
tidak akan dapat menutup keindahan pohon sena ciptaan Tuhan.
Secantik manapun pohon sena itu,
tidak akan dapat menyembunyikan kepintaran makhluk yang membina bangsal utuh itu.

Pohon sena itu ciptaan Tuhan, tidak mungkin ada cacat celanya.
Bangsal itu ciptaan makhluk, tidak mungkin akan sempurna.
Namun, bangsal itu datangnya dari ilham dan kudrat yang diberi Tuhan.
Jangan kau terlepas pandang *senyum*

Khulasahnya,
segala puji bagi Tuhan sekalian alam.
Dia yang menciptakan. Dia yang memberi ilham.

"maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang mahu engkau dustakan?"

"Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis, kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang? Kemudian pandanglah sekali lagi nescaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itu pun dalam keadaan payah."
[Surah Al-Mulk 67:3-4]


SAA:
Teringat zaman childhood, suka main capture-capture bunga sena. Dan masa tu tengah hangat dengan cerita Winter Sonata dan Autumn In My Heart, so kami imagine la bunga sena yang gugur tu macam salji. Dan daun pohon yang gugur tu macam tengah autumn. ahah! 

  • Share:

You Might Also Like

4 comment(s)

  1. (n_n) <3 <3 <3(xda fb jadi xdapat like)heheheee

    ReplyDelete
  2. Perlu tabah mengharungi mehnahnjya, perlulah kita kuat untuk mengejar cintaNya. Moga Allah kasih. :)

    ReplyDelete
  3. cik lieya: hehe.

    pelaut rabbani: na'am. semoga. :)

    al-jambz: erk. matangkah? -.-'

    semoga bermanfaat :)

    ReplyDelete

“Hanya sedikit ini yang kutahu, kutulis ia untuk-mu, maka berbagilah dengan-ku apa yang kau tahu.”